ah ada kodok !!

hihihi baru pertama kali rasanya aku seneng banget ketika nemu kodok di kebun πŸ˜€ …

warna nya coklat …

aku kasih nama FARM KOCOK .. kenapa? karena FARM itu tempat dia ditemukan yaitu kebun, KOCOK itu singkatan dari KODOK COKLAT.

 

Itulah sedikit cerita ke”bahagiaan”ku ketemu sesosok kodok di kebun πŸ™‚

Padahal sebelum-sebelumnya aku gak suka sama kodok, cenderung jijik..

Tapi mengingat tanah perkebunan ini sebelumnya berupa sebuah tanah seluas 10.800m2 yang isi nya sampah dan berangkalsemua..

Namun aku dan beberapa temanku yang tergabung di “Indonesia berkebun” perlahan-lahan berusaha mengubah tanah ini menjadi sebuah kebun yang dapat ditumbuhi macam-macam tanaman produktifΒ  πŸ™‚

Memang awalnya agak sulit, karena kami semua backgroundnya bukan bidang pertanian.

Kami cuma punya niat dan tekad πŸ˜€ pengen nyoba berkebun .. hehehe

Aku inget banget kayaknya tahun kemarin (2010) bulan oktober akhir ada ajakan dari kang “ridwan kamil” di twitter .. “daripada ngeluh doang lebih baik kitaΒ  buat sesuatu yuk utk Indonesia” . Kata2 itu terngiang2 banget, bener juga loh, selama ini aku kayaknya hobby complain tapi kok gak ngerjain sesuatu.. haha..

Kang “ridwan kamil” ngajak kita-kita untuk bikin suatu gerakan “urban Farming” alias berkebun di tengah kota.

Gerakan ini di luar sana udah lazim, bahkan sebenernya di Indonesia sendiri sepertinya sudah banyak sih, cuma gak ke sorot media aja.

kang “ridwan kamil ” bilang “di kota besar itu, banyak sekali tanah terbengkalai atau yang sementara belum digunakan pemiliknya, hanya mengonggok tak berguna, dipakai buang sampah atau ditumbuhi tanaman liar.

Dipikir-pikir betul juga ya, daripada tanah ini “mati suri” lebih baik jika bisa dipinjamkan ke warga sekitar lahan tersebut untuk dipakai berkebun :), minimal utk menanam tanaman untuk keperluan sendiri deh.

Lalu aku inget banget waktu itu harga cabe mahal, Oh My God !! How come!! ini Indonesia, kita itu dikaruniai tanah yang subur sama Tuhan, lempar apapun seharusnya bisa tumbuh. Tapi dilain pihak aku inget juga sih kata “mbak ” dirumah, sekarang kebanyakan orang desa mau nya ke Kota nyari kerja dan gak mau berkebun lagi. Wah kalau gitu, bisa-bisa suatu saat nanti kita akan krisis pangan. Yah kalau dibilang pemikiran gw agak “lebay” ya gak apa-apa lah, haha namanya juga opini sendiri.

Dan yang paling bikin aku tertarik akan kegiatan berkebun ini karena aku aja malu waktu itu ke supermarket pengen beli bayem, kebetulan di supermarket itu gak ada tulisan keterangan sayurannya, tahukah kalian.. Aku gak tau yang mana yang bayem, yang mana yang kangkung !! haha, memalukan memang, tapi justru itu bikin aku jadi pengen belajar.

Oke, akhirnya setelah 2 bulan bersama teman-teman yang menjadi “penggiat” Indonesia berkebun ini, full berdiskusi, kami keluarin banyak ide ini itu wah pokoknya cemerlang lah ide-ide yang kita kumpulkan, tapi kami belum pernah eksekusi langsung.

Akhirnya setelah ada developer yang mau minjemin lahannya utk kegiatan kami ini, kita baru sadar.. oke.. gimanakah melaksanakan semua ide-ide brilliant kami?? haha.. akhirnya bulan January 2011 kami memutuskan untuk mencoba berkebun untuk pertama kali nya. πŸ™‚ Wah pokonya yang dipikirin saat itu Style is number 1 lah hehehehe.. Yang penting keliatan niat banget mau berkebun.

Ketika sampai dilahan, mulai bingung.. Berkebun harus ngapain dulu sih? ada yang mengusulkan “tabur pupuk dulu aja”, ada yang usul “tabur bibit dulu kali ya?” baru dikasih pupuk..

Waktu ketemu lahan aslinya seketika “ide-ide brilliant” kami hilang, yang ada dilanda kebingungan. Untung waktu itu tiba-tiba datang seorang pekerja bangunan yang kebetulan tinggal di bedeng-bedeng sekitaran kebun tersebut. Namanya Mas Anton, dia yang dari tadi memperhatikan kami, memberanikan nanya ” mau nanem kangkung ya?”. Kami bilang “iya mas, tapi gak ngerti caranya??”

Akhirnya Mas Anton pun dengan sigap nya mengajari kami gimana cara menanam kangkung. Kami baru tahu bahwa seharusnya sebelum ditanami tanah itu harus dipupupki dan digemburkan, minimal 5 hari sebelum siap ditanami. Lalu kangkung bisa ditanam.

πŸ˜€ seneng banget akhirnya kita dapet ilmu baru hari itu. Akhirnya Mas Anton pun bertukar cerita, bahwa beliau dan teman-temangnya memang suka berkebun untuk memenuhi kebutuhan makanan sendiri, kami pun mengunjungi kebun “sawi” seluas 1×1 m, didepan bedeng mereka yang ditumbuhi sawi yang sangat subur.

Wah melihat itu, aku semakin bertekad untuk mengajak teman2 selain yang ingin mencoba gimana berkebun, juga mengetuk hati teman-teman yang mungkin saat ini memiliki tanah yang belum akan dipakai untuk dipinjamkan ke masyarakat sekitar yang ingin dan butuh berkebun namun tak punya lahan.

Minggu selanjutnya ketika melihat sang kangkung sudah mulai tumbuh itu rasanya kayak baru dapet undian berhadiah πŸ™‚ .

Dan kami pun makin semangat untuk aktif bertemu teman-teman baru setiap minggu untuk berkebun :D, rasanya senang sekali bermain tanah, air dan melihat perkembangan tanaman yang terus tumbuh.

Bahkan suatu saat ketika lahan kebun kami sudah mulai banyak ditumbuhi, pertama kali ketemu kodok, cacing dan binatang lainnya yang tadinya aku pun jijik, itu berubah menjadi suatu kebahagiaan. Bayangkan dari tanah seluas itu yang tadinya gersang, sekarang kami mengubahnya menjadi suatu ekosistem baru πŸ™‚

Yah .. begitulah sedikit cerita aku tentang Indonesia Berkebun :D, senang sekali setelah Jakarta, teman-teman kami di kota lainpun mulai ikut berkebun. πŸ˜€

Besar harapan aku agar teman2 didaerah lainnya yang sudah melaksanakan kegiatan berkebun ini sebelumnya, mau sharing dan membimbing kami yang masih “amatir” ini.

Dan semakin banyak teman-teman di Indonesia ini yang membuat gerakan apapun yang positif dapat saling berkolaborasi.. Sehingga mimpi akan Indonesia yang aman damai dan tentram akan segera terwujud πŸ™‚

Bermimpi itu bukan hanya sekedar ber-angan2, tapi kita harus mau berusaha untuk mewujudkan mimpi itu.

Jadi teman-teman di seluruh Indonesia, marilah kita semua bergandengan tangan melakukan hal positif dan membangun, hilangkan rasa benci, iri atau fitnah di antara kita. Indonesia itu kaya, kita semua harta karun Indonesia, jika kita bercerai berai, akan mudah diambil alih oleh pihak-pihak yang hanya memikirkan kekuasaan segelintir kelompok saja. πŸ™‚

Kalau bukan kita yang jaga, siapa lagi πŸ˜€ …

Bhineka Tunggal Ika


Leave a comment